MELAYANI:
-SERVICE SEGALA MERK SEPEDA MOTOR
-DIESEL BENSIN
-MOTOR INJEKSI
-TAMBAL BAN -SPARE PART
-CUCI MOTOR -KURSUS MEKANIK



Rabu, 29 Mei 2013

Aneka Tips dan Informasi Seputar Sepeda Motor: Yamaha Jupiter Z: METODE PINTER AGAR MESIN BANTER

Aneka Tips dan Informasi Seputar Sepeda Motor: Yamaha Jupiter Z: METODE PINTER AGAR MESIN BANTER: Kiprah Jupiter Z di road race kelas 110 cc 4-tak seeded tak bisa dipandang remeh. Motor ini telah menggemparkan kejuaraan nasional road rr...

Aneka Tips dan Informasi Seputar Sepeda Motor: Yamaha Mio: USIR SUARA MENDECIT CVT MIO PAKE LEM

Aneka Tips dan Informasi Seputar Sepeda Motor: Yamaha Mio: USIR SUARA MENDECIT CVT MIO PAKE LEM: Terkadang, pemilik Yamaha Mio suka dibingungkan. Iya, dibingungkan oleh adanya suara mendecit ketika awal memacu matik kesayangannya. Begi...

Aneka Tips dan Informasi Seputar Sepeda Motor: CDI Yamaha Force-1: SEPUL KOMPETISI PENGAPIAN MUMP...

Aneka Tips dan Informasi Seputar Sepeda Motor: CDI Yamaha Force-1: SEPUL KOMPETISI PENGAPIAN MUMP...: Yamaha Force-1 memang udah oke untuk diajak ngebut. Tetapi motor mania sering ngerasa kurang puas. Biar lebih ngacir, biasanya perlu dopin...

Otomotif Tuning: Cara Menghitung Diameter klep dan Bore Up

Otomotif Tuning: Cara Menghitung Diameter klep dan Bore Up: Mungkin masih banyak  yang belum tau soal rumus-rumus dalam meng-up grade performa mesin Motor yang rata-rata jenis 4-Tak...

Otomotif Tuning: TABEL PANJANG SETANG SEHER

Otomotif Tuning: TABEL PANJANG SETANG SEHER: Mekanik yang sering korek mesin , banyak gonta-ganti setang seher atau conecting rod . Biasanya dipakai mekanik balap liar. Trik ini untuk ...

Otomotif Tuning: Cara korek lubang isap dan buang di kepala silinde...

Otomotif Tuning: Cara korek lubang isap dan buang di kepala silinde...: Kiri versi lama, bos klep dipotong dan di bawah bos klep ditambal lem. Kanan versi baru, tak perlu potong bos klep. Tapi, di bawah bo...

Otomotif Tuning: Seting Pick Up Pulser Motor

Otomotif Tuning: Seting Pick Up Pulser Motor: Untuk keperluan balap, banyak yang aplikasi magnet dari motor lain. Misalnya di road race yang umumnya banyak mengguna...

Komparasi Noken-as Aftermarket Yamaha Mio

OTOMOTIFNET - Di pasarn banyak sekali noken as Yamaha Mio. Masing-masing klaim memiliki durasi terbaik. “Istilah  durasi dipakai untuk menunjukkan berapa lama kem membuka klep in maupun ex. Pengukurannya sendiri berdasarkan rotasi atau arah putaran mesin, menggunakan satuan derajat,” kata Tommy Huang, juragannya tim balap Bintang Racing Team (BRT) yang bermarkas di kawasan Cibinong, Jabar.

Pengukuran durasi itu sendiri, dimulai dari saat klep terangkat dan diakhiri saat klep tertutup dengan sempurna. Untuk mengetahui kapan klep terbuka sampai tertutup, diperlukan alat yang namanya dial gauge. Alat tersebut dipasang pada lubang pemeriksaan celah klep. Sementara buat melihat posisi putaran mesin di berapa derajat, dipakai busur derajat yang ditempatkan pada poros kruk as di magnet.
Ada 3 teknik (seat to seat (STS), Inggris dan Jepang) yang bisa dipakai buat mengukur berapa durasi kem. Untuk STS, penghitungannya dimulai saat klep terbuka 0,02 mm sampai 0,02 mm sebelum klep tertutup.
Sementara teknik Inggris yang mulai ukurannya dari 1,25 mm (klep terbuka) dan selesai 1,25 mm sebelum klep tertutup. Teknik ke-3 (Jepang), pencatatannya diawalai setelah klep baru menganga 1 mm dan berakhir 1 mm sebelum klep tertutup.
“Mau pakai salah satu dari teknik tersebut sah-sah saja, asal diberikan keterangan teknik mana yang dipakai,” ujar pria berkaca mata ini.
Kalau sudah tahu tekniknya sekarang cara menghitungnya, pakai teknik Jepang ya. Misalnya dalam 1 kali putaran mesin (360o), setelah klep in terangkat 1 mm angka di busur derajatnya 20osebelum TMA (titik mati atas).

Sementara 1 mm sebelum klep tertutup, busur derajatnya menunjukkan angka 40o setelah TMB (titik mati bawah). Dengan angka-angka tersebut, setelah dimasukkan dalam rumus nilai sebelum TMA (A) + 180o (TMA ke TMB) + nilai setelah TMB (B) maka di dapat 240o.

Noken as standar, total durasinya cuman 220o

dial Gauge, indikator klep mulai terbuka sampai tertutup lagi

Busur derajat, pasangnya pada poros kruk as di rumah roller

Itu tadi buat klep in, kalau buat klep ex begini perhitungannya. Misal klep terbuka 40o sebelum TMB dan 40o setelah TMA (mulai perhitungannya tetap setelah klep terbuka 1 mm dan berakhir pada 1 mm sebelum tertutup).

Dengan rumus nilai sebelum TMB (C) + 180o (TMB ke TMA) + nilai setelah TMA (D), hasilnya 260o. Setelah didapat nilai durasi klep in dan ex, maka bisa dihitung total durasi kem. Caranya (240o+260o) : 2 = 250o.

Mau tahu seberapa besar durasi 4 kem (CLD, HRP, Kawahara, Pico & WRD) dan perbedaannya dengan kem bawaan pabrik? Baca Tabelnya!
CLD
Setelah diukur dial gauge, durasi kem in produk asal Ciledug, Tangerang ini diawali pada 12o dan berakhir pada 51o. Sementara pada kem ex, catatannya 43o dan 16o. Ini bisa diartikan kem itu membuka lebih cepat dan menutup lebih lama. “Karakter noken as seperi ini, akan sangat berperan saat mesin sudah di putaran atas,” kata Tommy Huang.
HRP
Klep in baru membuka pada 50 dan kembali menutup pada 430 (kem ex buka di 230 dan rapat kembali pada 250). Efek yang dihasilkan kem HRP, akselerasi putaran bawahnya sedikit responsif. Tapi lebih terasa pengaruhnya saat mesin sudah di kitiran atas.
Kawahara
Untuk Mio spek harian yang pakai noken as ini, top speed akan bertambah. “Namun akselerasi putaran bawah sedikit lelet,” terang Tommy. Menurutnya, klep in yang terbuka pada 100 (tertutup di 450) dan catatan klep ex 300-19o jadi penyebab pembetukan karakter kem tersebut.
Pico
Pasokan bahan bakar masuk ke ruang bakar dimulai dari klep in membuka pada 15o dan terhenti saat klep menutup di 43o (sementara klep ex, terbuka di 15o dan balik merapat di 47o). Power mesin akan lebih terasa bertambah, saat mesin sudah meraung di rpm atas. “Jadi jangan kaget kalau, torsi bawahnya terasa kurang,” tutur penggagas CDI racing lokal BRT ini.
WRD
Dengan torehan catatan yang tak terlalu jauh dengan hasil perhitungan kem lainnya (kem in buka 8o- tutup 42o dan kem ex buka 28o- tutup 20o), maka pakai kem WRD top speed Mio bisa bertambah. Namun, akselerasi mesin putaran bawahnya jangan dikeluhkan karena agak lambat.

Durasi Kem In






Noken As A + TMA-TMB + B = Durasi
Standar 5o
180o
37o
222o
CLD 12o
180o
51o
234o
HRP 5o
180o
43o
228o
Kawahara 10o
180o
45o
235o
PICO 15o
180o
43o
248o
WRD 8o
180o
42o
230o
Durasi Kem EX






Noken As C + TMA-TMB + D = Durasi
Standar 5o
180o
34o
219o
CLD 43o
180o
16o
239o
HRP 23o
180o
25o
228o
Kawahara 30o
180o
19o
229o
PICO 15o
180o
47o
242o
WRD 28o
180o
20o
228o
Total durasi






Noken As In + EX :2 = Total Durasi
Standar 222o
219o :2 =
220o
CLD 243o
239o :2 =
241o
HRP 228o
228o :2 =
228o
Kawahara 235o
229o :2 =
232o
PICO 248o
242o :2 =
245o
WRD 230o
228o :2 =
229o

Data tersebut diambil dari motorplus.otomotifnet.com

Pengukuran durasi itu sendiri, dimulai dari saat klep terangkat dan diakhiri saat klep tertutup dengan sempurna. Untuk mengetahui kapan klep terbuka sampai tertutup, diperlukan alat yang namanya dial gauge. Alat tersebut dipasang pada lubang pemeriksaan celah klep. Sementara buat melihat posisi putaran mesin di berapa derajat, dipakai busur derajat yang ditempatkan pada poros kruk as di magnet.
Ada 3 teknik (seat to seat (STS), Inggris dan Jepang) yang bisa dipakai buat mengukur berapa durasi kem. Untuk STS, penghitungannya dimulai saat klep terbuka 0,02 mm sampai 0,02 mm sebelum klep tertutup.
Sementara teknik Inggris yang mulai ukurannya dari 1,25 mm (klep terbuka) dan selesai 1,25 mm sebelum klep tertutup. Teknik ke-3 (Jepang), pencatatannya diawalai setelah klep baru menganga 1 mm dan berakhir 1 mm sebelum klep tertutup.
“Mau pakai salah satu dari teknik tersebut sah-sah saja, asal diberikan keterangan teknik mana yang dipakai,” ujar pria berkaca mata ini.
Kalau sudah tahu tekniknya sekarang cara menghitungnya, pakai teknik Jepang ya. Misalnya dalam 1 kali putaran mesin (360o), setelah klep in terangkat 1 mm angka di busur derajatnya 20osebelum TMA (titik mati atas).
TABEL
420SB-102: Semua tipe Honda Revo, Blade
420SB-104: Semua tipe Honda Supra 125, Karisma, dan Honda. Semua generasi Mega Pro  (pelek jari-jari)
420-98: Semua generasi Honda Astrea 800
428H-110: Semua generasi Honda GL Max. Semua generasi Yamaha RX-K dan RX-King
428H-116: Honda CS-1
428H-112 : Semua generasi Honda Mega Pro pelek racing dan GL-Pro
428H-124: Honda New Mega Pro
520V-106: Semua generasi Honda Tiger
520V-108: Honda CBR108
428H-120: Semua generasi Kymco Spike
420-108: Semua generasi Yamaha Vega dan New Jupiter-Z
428-104: Semua generasi Yamaha Jupiter-Z pelek jari-jari dan pelek racing. Semua tipe  Honda Supra dan Supra Fit
428-112 : Semua generasi dan tipe Yamaha Jupiter MX135LC
428HDS-120: Semua generasi dan tipe Yamaha V-ixion
428V-128: Semua generasi Yamaha Scorpio-Z
428-110: Semua generasi Yamaha RXS
428-114: Semua generasi Yamaha YT115
428-98: Semua generasi Suzuki Shogun 110 dan Smash. Yamaha Vega, New Vega R, dan  Crypton
428-100: Semua generasi Suzuki Bravo. Semua generasi Yamaha F1Z-R, dan Jupiter
428SB-100: Generasi awal Suzuki New Shogun 125R
428-108: Semua generasi Suzuki A100
428-122: Semua generasi Suzuki TS125
428H-124: Semua generasi Suzuki RGR150
428-128: Semua generasi dan tipe Suzuki Satria 120
428-104: Semua generasi dan tipe Suzuki New Smash. Shogun 125, Thunder 125, dan  Suzuki Tornado GX
428-120 : Semua generasi Suzuki Satria F-150
428DX-100: Suzuki Shogun 125-Fi
428-108: Semua generasi Kawasaki Kaze E/R dan Kymco Cevira
428-102: Kawasaki Blitz-R dan Kaze Zone R/VR
420-108: Kawasaki Athlete, Edge, dan Kaze ZX130 R/VR
428V-124: Semua generasi Ninja 150 (produksi lokal)