MELAYANI:
-SERVICE SEGALA MERK SEPEDA MOTOR
-DIESEL BENSIN
-MOTOR INJEKSI
-TAMBAL BAN -SPARE PART
-CUCI MOTOR -KURSUS MEKANIK



Senin, 27 Mei 2013

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQeTRPPShq9Abh-K8M-VY3efFIBlJNn5WdwmT0GXXufSekJy9G_PQ
Perbedaan Diagram Soket Mio

AWAS!!!!! SILINDER MATIC SUZUKI TIDAK DAPAT DI OVERSIZE ( di kolter )

Banyak pertanyaan dari masyarakat, mengapa silinder matic SUZUKI tidak dapat di oversize atau di kolter? OK, kita jawab menurut sebatas pengetahuan kita, mudah-mudahan tidak salah menjawab, karena setelah kami sampaikan pada ATPM SUZUKI, kami belum mendapatkan jawaban. Silinder matic SUZUKI tidak dapat di oversize, karena matic SUZUKI menggunakan tehnologi SCEM ( SUZUKI COMPOSITE ELECTROCHEMICAL MATERIAL ).Yang di maksud dari tehnologi SCEM adalah tehnologi pengerasan pada permukaan dinding silinder alumnium dengan ketebalan beberapa micron saja.

Apa keuntungan dari SCEM :
1. Karena permukaan dinding silinder Alumunium SCEM lebih licin di bandingkan dengan liner yang menggunakan besi cor, secara otomatis gesekan antara dinding silinder dengan piston dapat diminimalkan. Sehingga secara otomatis pula tenaga maximum motor cepat tercapai dan usia silinder dan piston lebih lama.

2. Karena bahan silinder TEHNOLOGI SCEM terbuat dari alumunium tidak seperti motor lain yang liner silindernya terbuat dari besi. Secara teori hukum pengantar panas, alumunium lebih baik dan lebih cepat melepas panas dari pada besi cor.

3. Silinder Alumunium SCEM lebih ringan bobotnya daripada liner yang terbuat dari besi. Sehingga mengurangi bobot motor.

Kemudian ada pertanyaan terlontar lagi dari masyarakat, kalau tidak bisa di oversize atau di kolter khan nantinya biaya perbaikan motor lebih mahal karena harus mengganti silinder? Jawabannya, TIDAK. Karena apabila motor anda merosot tenaganya karena clerance / jarak antara silinder dan piston merenggang, anda cukup mengganti piston berikut ringnya saja, tidak perlu mengeluarkan biaya oversize / kolter, karena biasanya yang kalah atau termakan usia adalah pistonnya. Apabila terdapat baret pada silinder karena kesalahan pengguna kurang memperhatikan kwalitas oli yang di gunakan, Anda tidak perlu bersedih karena harga silinder matic suzuki amat murah cukup merogoh kocek Rp 242.500,- anda bisa membawa silinder baru ASLI SUZUKI GENUINE PARTS, yang tidak perlu diragukan lagi kwalitasnya. Coba anda bandingkan dengan mengganti selongsong liner besi (ngeBORING) yang kita tidak ketahui kwalitas linernya, pasti harganya tidak jauh beda dengan anda membeli silinder baru tehnologi SCEM.
 

Mengenal Light, Efficient and Powerfull (LEaP) pada motor SUZUKI

Hari ini saya akan membahas tentang teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) yang ramai di bicarakan saat munculnya SUZUKI NEX. Teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) SUZUKI bukanlah teknologi komponen mesin seperti pada artikel - artikel yang saya bahas sebelumnya.

Teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) adalah teknologi rancang bangun sebuah motor dengan konsep desain mesin ringan, efisien dengan tenaga besar. Oleh sebab itu mesin dan bodi SUZUKI NEX di rancang baru berbeda dengan sang kakak yaitu SUZUKI SPIN, SUZUKI SKYDRIVE, SUZUKI SKYWAVE/HAYATE.

Konsep desain mesin ringan, efisien dan tenaga besar di peroleh dengan cara:
1. Mengurangi kerugian kerja mekanik di dalam mesin.
2. Mengurangi kerugian gesekan antar komponen mesin.
3. Mengurangi kerugian pada kerja pemompaan (pumping loss).
4. Dipadu dengan material komponen pilihan (berkwalitas) untuk mengurangi bobot kendaraan.






Piston SUZUKI NEX lebih ringan 8,8 persen dari piston Smash Titan






Karburator dengan TPS dan cuk otomatis. Mekanisme buka tutup klep dilengkapi roller rocker arm.

Nah, Teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) juga salah satu jurus maut dari SUZUKI NEX selain teknologi Throttle Position Switch. Sekarang anda sudah tahu khan, mengapa SUZUKI NEX mempunyai akselerasi bagus tetapi irit bahan bakar.....?????






SUZUKI TETAP YANG TERBAIK
 

Mengenal Light, Efficient and Powerfull (LEaP) pada motor SUZUKI

Hari ini saya akan membahas tentang teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) yang ramai di bicarakan saat munculnya SUZUKI NEX. Teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) SUZUKI bukanlah teknologi komponen mesin seperti pada artikel - artikel yang saya bahas sebelumnya.

Teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) adalah teknologi rancang bangun sebuah motor dengan konsep desain mesin ringan, efisien dengan tenaga besar. Oleh sebab itu mesin dan bodi SUZUKI NEX di rancang baru berbeda dengan sang kakak yaitu SUZUKI SPIN, SUZUKI SKYDRIVE, SUZUKI SKYWAVE/HAYATE.

Konsep desain mesin ringan, efisien dan tenaga besar di peroleh dengan cara:
1. Mengurangi kerugian kerja mekanik di dalam mesin.
2. Mengurangi kerugian gesekan antar komponen mesin.
3. Mengurangi kerugian pada kerja pemompaan (pumping loss).
4. Dipadu dengan material komponen pilihan (berkwalitas) untuk mengurangi bobot kendaraan.






Piston SUZUKI NEX lebih ringan 8,8 persen dari piston Smash Titan






Karburator dengan TPS dan cuk otomatis. Mekanisme buka tutup klep dilengkapi roller rocker arm.

Nah, Teknologi Light, Efficient and Powerfull (LEaP) juga salah satu jurus maut dari SUZUKI NEX selain teknologi Throttle Position Switch. Sekarang anda sudah tahu khan, mengapa SUZUKI NEX mempunyai akselerasi bagus tetapi irit bahan bakar.....?????






SUZUKI TETAP YANG TERBAIK
 

Mengenal Throttle Position Switch - TPS

Beberapa waktu yang lalu para blogger mengadakan uji jalan motor - motor baru terutama motor matic. Hal ini bertujuan untuk mengukur akselerasi dan konsumsi bahan bakar. Ada dua tipe pengujian di warung yang berbeda, ada yang menguji kendaraan dengan cara econo riding atau berkendara ekonomis dan ada juga yang menguji dengan gaya anak jalanan.

Untuk akselerasi SUZUKI NEX yang menjadi juaranya dengan catatan waktu 7,2 detik untuk mencapai kecepatan 0-60km/jam (sumber: http://triatmono.wordpress.com/). Dan untuk konsumsi bahan bakar pada uji yang lain, konsumsi bahan bakar SUZUKI NEX mencapai 80km/liter mengalahkan motor yang menggunakan tehnologi injeksi bahan bakar(sumber:http://tmcblog.com/). Sungguh sangat membanggakan dengan hasil yang di peroleh oleh SUZUKI NEX. Apakah rahasia di balik kehebatan SUZUKI NEX.

Ternyata rahasianya ada pada sensor yang ada di karburator SUZUKI NEX. Sensor tersebut bernama Throttle Position Switch atau biasa di singkat dengan TPS. Sensor ini bekerja pada saat motor melakukan akselerasi, ketika sensor ini tersentuh throttle, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke CDI untuk mendapatkan derajat pengapian yang selaras dengan putaran mesin. Selanjutnya sinyal diteruskan ke ignition coil, agar pembakaran diruang bakar oleh busi menjadi lebih sempurna, sehingga penghematan pemakaian bahan bakar dan reduksi emisi gas buang bisa tercapai.

Penghematan bahan bakar akan dicapai apabila saat berkendara pembukaan throttle gas dilakukan dengan cara diurut bukan dihentak. Karena CDI akan mebaca dua kondisi yaitu kondisi pemakaian normal dan pemakaian tidak normal. Kategori pemakain tidak normal yaitu pembukaan tuas gas sering dihentak biasanya untuk mendapatkan resposif pada saat akselerasi alias gaya anak jalanan.

Throttle Position Switch pertama kali di aplikasi pada motor SUZUKI New SHOGUN 125 (FL 125 series) dilanjutkan pada motor SUZUKI Smash TITAN, SUZUKI Shogun AXELO dan saat ini di aplikasi pada motor matic terbaru SUZUKI yaitu SUZUKI NEX.

SUZUKI telah membuktikan dengan teknologi Throttle Position Switch dapat mengalahkan konsumsi bahan bakar motor injeksi pabrikan tetangga.

SUZUKI MASIH TETAP YANG TERBAIK......

 

Mengenal SUZUKI Advanced Lubrication and Cooling System

Hari ini saya akan mengupas tentang teknologi SUZUKI yang biasa disebut SALCS. SALCS singkatan dari Suzuki Advanced Lubrication and Cooling System. SALCS adalah teknologi sistem pelumasan yang berfungsi mengurangi panas dan gesekan mesin. Sehingga mesin lebih tahan terhadap serangan panas meskipun di geber terus menerus dan dengan teknologi SALCS komponen mesin seperti piston, ring piston dan dinding silinder akan lebih awet.

Teknologi ini dapat dilihat pada jalur oli yang melalui bagian kepala silinder sebelah kanan yang dilengkapi sirip - sirip pendingin udara. Jadi sebelum pelumas di injeksikan pada komponen - komponen di sekitar kepala silinder, pelumas didinginkan terlebih dahulu oleh sirip - sirip pendingin.


Dan Teknologi SALCS terdapat juga pada crankcase berupa nosel pelumas yang berfungsi menyemprotkan pelumas ke dinding silinder, tidak seperti halnya motor - motor pabrikan tetangga yang mengandalkan gayungan kruk-as untuk melumasi silinder. Dan pada akhir - akhir ini teknologi nosel yang menyemprot ke dinding silinder banyak di tiru oleh pabrikan motor tetangga.

Teknologi SUZUKI memang terdepan......
 

Mengenal SUZUKI Advanced Power Engagement Cluth System

Jika anda pengedara motor yang teliti, pastilah anda merasakan kehalusan perpindahan antar gigi perseneling pada motor SUZUKI dibandingkan dengan motor pabrikan tetangga. Pada motor SUZUKI perpindahan gigi perseneling nyaris tampa hentakan, coba anda bandingkan dengan motor pabrikan tetangga, pasti hentakan perpindahan gigi persenelingnya sangat terasa, salah buka throttle gas sedikit saja roda depan pasti terangkat.

Kehalusan perpindahan gigi perseneling pada motor SUZUKI di karenakan SUZUKI menggunakan teknologi Suzuki Advanced Power Engagement Clutch System atau biasa di sebut SAPECS pada sistem pemindah daya (kopling).

Awalnya teknologi ini di pakai pada motor generasi SUZUKI RC 100 sampai generasi SATRIA 120 RU (2tak) tetapi masih bernama PECS atau Power Engagement Clutch System. Setelah kemunculan SUZUKI SMASH tehnologi PECS di kembangkan menjadi Suzuki Advanced Power Engagement Clutch System (SAPECS). Hal ini karena adanya perubahan pada sistem pegas diaphragma (per matahari) menjadi spring koil (per keong) pada kopling.














Suzuki Advanced Power Engagement Clutch System (SAPECS)

Masih banyak lagi teknologi SUZUKI yang kurang terpublikasi, oleh sebab itu saya berupaya untuk memberikan informasi seluas - luasnya....

 



20.04.2012
System Injection pada motor Suzuki Shogun 125 Hyper Injection

Pada saat ini banyak pabrikan kendaraan bermotor khususnya roda dua makin berlomba – lomba untuk menampilkan produk terbaik mereka khususnya dalam hal efisiensi bahan bakar dengan system Fuel Injection nya.

Begitu juga dengan pabrikan Suzuki yang juga pernah menghadirkan system Fuel Injection pada Shogun 125 FI tahun 2008. Padahal, dari hasil komparasi yang dimuat di harian kompas, otomotif dan berbagai media lainnya sepertinya Shogun 125 FI lebih unggul dari system injeksinya, fitur, kestabilan motor itu sendiri dan di klaim lebih irit 1 km dibanding kompetitor lain pada jamannya serta ramah lingkungan dan perawatan yang lebih mudah.

System injeksi pada Shogun 125FI (shogun FI) mengaplikasikan sistem injeksi Discharge Pump dimana pompa bensin menyatu dengan injector tidak ditempatkan terpisah di tangki bahan bakar seperti system injeksi konvensional.

Yang membedakan dengan motor injeksi lainnya adalah terletak pada sistem fuel injeksi/sistem penyaluran bahan bakar. New Shogun 125 FI menganut sistem discharge pump (DCP) dan motor injeksi lain menerapkan konvensional fuel injection. Prinsip kerja sistem discharge pump (DCP) fuel injection dengan sistem konvensional fuel ijection hanya pada pengiriman bahan bakar dari tangki bensin ke injector yang berbeda, konvensional FI memisahkan antara injector, fuel pump dan regulator sedangkan Dischage pump (DCP) fuel injection mengabungkan injector, fuel pump dan regulator menjadi satu membuat aliran bensin dari fuel tank tidak memerlukan tekanan yang terlalu besar untuk masuk ke fuel pump, regulator dan diteruskan ke injector dan meringankan kerja fuel pump.

Karena posisi pompa berada di injector maka posisi tangki harus selalu berada diatas agar bensin dapat mengalir berdasarkan gaya gravitasi untuk mensuplai bahan bakar ke discharge pump. Dan jika diperlukan penggantian pada injector atau pompa maka harus dilakukan secara Assy.

Secara umum fitur sistem injeksi pada Shogun 125FI sama, termasuk jika sepeda motor berada pada kemiringan tertentu/terjatuh secara otomatis mesin akan mati. Tip over sensor (TO) adalah sensor untuk mendeteksi kemiringan dari kendaraan dimana sensor ini dipasang agar kendaraan yang kemiringannya 65° pada saat terjatuh akan memberikan sinyal ke ECM tidak lebih dari 2 detik setelah ECM menerima sinyal akan mematikan fungsi fuel injector dan pengapian sehingga motor dalam keadaan mati untuk keselamatan pengendara. Untuk menghidupkan kembali sepeda motor, posisikan kunci kontak ke OFF kemudian ON dan sepeda motor sudah dapat dioperasikan kembali dengan normal.




Fitur lain seperti sensor O2 sensor :berfungsi mengontrol emisi gas buang sehingga mesin dengan sistem injeksi emisi gas buang lebih rendah dan ramah lingkungan. Engine Temperature Sensor (ET) yang ditempatakan dibagian kanan silinder blok. Pada suhu dingin secara otomatis ECM akan memberikan sinyal kepada injector untuk meyemprotkan bahan bakar sebanyak yang diperlukan, sehingga pada kondisi dingin mesin tetap akan mudah untuk dihidupkan.

Berikut adalah bagan dari system Fuel Injection pada Shogun 125 FI :





Shogun 125 FI merupakan awal dari teknologi injeksi yang diterapkan di Indonesia untuk kendaraan roda dua, walaupun pada waktu itu belum banyak masyarakat mengenal system injeksi sepeda motor, tetapi Suzuki sudah membuktikannya dengan Shogun 125 Hyper Injection.



Demikian sekelumit paparan tentang teknologi injeksi yang dimiliki oleh pabrikan Suzuki, khususnya Shogun 125 Hyper Injection.